Universitas Gadjah Mada merupakan perguruan tinggi terbesar di Indonesia dan terbaik untuk beberapa ranking. Didirikan pada tahun 1949 di kota budaya dan kota pendidikan Yogyakarta. Sejak awal didirikan, UGM merupakan tempat belajar generasi muda yang datang dari berbagai daerah di Indonesia dengan budaya dan bahasa lokalnya masing-masing. Berdiri dengan nama “Universitas Negeri Gadjah Mada”, perguruan tinggi ini merupakan gabungan dari beberapa sekolah tinggi yang telah lebih dulu didirikan, di antaranya Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada, Sekolah Tinggi Teknik, dan Akademi Ilmu Politik yang terletak di Yogyakarta, Balai Pendidikan Ahli Hukum di Solo, serta Perguruan Tinggi Kedokteran Bagian Praklinis di Klaten, yang disahkan dengan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1949 tentang Peraturan Penggabungan Perguruan Tinggi menjadi Universiteit. Berikut 3 fakta unik tentang logo UGM:
Kesalahan Pembuatan Logo
Sepucuk surat dari Prof. Dr. Ir. Mochammad Adnan (waktu menjabat Rektor UGM), tertanggal 31 Oktober 1993, meminta kepada seluruh sivitas akademika UGM agar melakukan pembetulan terhadap pembentukan lambang UGM, baik pada kop surat, kalender, buku panduan, sampul buku dan vandel.
Menurut Prof. Adnan, sering kali terjadi kekeliruan pembuatan lambang UGM, terutama pembuatan kesatuan kumpulan sinar surya yang seharusnya setiap kesatuan berjumlah 19 sorot sinar (sebagai lambang angka kelahiran UGM), sering dibuat kurang dari 19. Mengapa kesalahan ini perlu diperbaiki Jawabnya, karena lambang adalah simbol dari identitas diri. Ia juga sebuah "Trade Mark".
Matahari Berlubang
Surya dengan sinarnya dan kartika bersegi lima warna kuning emas melambangkan bahwa UGM adalah Universitas Pancasila, Balai Nasional Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan bagi pendidikan tinggi berdasarkan Pancasila yang memancarkan ilmu pengetahuan, kenyataan dan kebijakan.
Titik pusat lambang berupa matahari berlubang atau 'surya binolong'.
Kata surya mengandung makna angka 1 dan binolong mengandung makna angka 9, sehingga bentuk ‘surya binolong' atau matahari berlubang itu mengandung makna angka 1 dan 9, ialah angka 19.
Setiap kesatuan kumpulan sinar pun terdiri dari 19 sorot sinar yang mengandung makna angka 19 juga. Angka 19 adalah lambang tanggal pendirian UGM. Dua bentuk lingkaran bersusun yang melingkari lubang titik pusat lambang di dalam lima kesatuan kumpulan sinar-sinar surya berbentuk bintang bersegi lima, serupa surya kembar di dalam kartika atau bintang. Kartika mengandung makna angka 1 dan surya kembar mengandung makna angka 2, sehingga bentuk kartika surya kembar itu mengandung makna angka 1 dan 2, ialah angka 12. Angka 12 adalah lambang bulan Desember, bulan pendirian UGM. Songkok dan tombak masing-masing berjumlah lima melingkari surya dan kartika, melambangkan sifat pahlawan dan perjuangan nasional UGM yang selalu siap sedia dan waspada.
Keseluruhannya diliputi dan diresapi Pancasila, kesemuanya itu melambangkan sifat UGM sebagai monumen perjuangan nasional berdasarkan Pancasila.
Kesatuan kumpulan sinar, segi lima kartika, songkok dan tombak masing-masing berjumlah lima.
Semuanya melambangkan Pancasila, sehingga UGM itu memiliki dasar, sifat dan tujuan, hakekat pahlawan serta perjuangan nasional demi Pancasila.
Pakaian
Pada pakaian jabatan Guru Besar lambang diujudkan dalam bentuk topi persegi lima, tiap-tiap segi berbentuk songkok, tepi balik toga berbentuk lima songkok pula, sedangkan bagian punggung, leher, dada dan lengan terbuat dari beledu berwarna hitam, dengan lambang lima songkok pada leher dan lengan depan.
Pada Duaja Universitas lambang UGM ditempatkan di atas alas berwarna kuning emas dan putih.
Pada Tongkat Pedel lambang UGM ditempatkan di bagian ujung dan bersisi dua.
Fakta Unik Logo UGM
Reviewed by Rizky
on
Rating:
Tidak ada komentar: