Perjuangan Anak Buruh Serabutan Kejar Impian Jadi Pengacara


Bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi merupakan impian bagi setiap orang. Hal itu juga yang menjadi impian Mahrul Nida. Mahasiswi semester tiga jurusan Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala itu bersyukur mendapat beasiswa Bidikmisi dari pemerintah.

Dara kelahiran 11 November 1997 itu juga tak menyangka rumahnya yang berada di Desa Codreh, Kabupaten Aceh Besar didatangi oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, Jumat (21/10/2016). "Alhamdulillah ada bantuan ini, saya bisa kuliah terus," ujarnya. Nida menceritakan, dirinya bercita-cita ingin menjadi seorang pengacara agar bisa membantu orang-orang kurang mampu yang tengah menghadapi kasus hukum. "Saya ingin menegakkan hukum, membantu orang yang tidak mampu yang terlibat kasus," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Menristekdikti Mohamad Nasir mengingatkan Nida untuk rajin belajar dan semangat dalam menjalani perkuliahan agar ke depan bisa mengubah perekonomian keluarga. "Belajar terus ya. Kalau mau lanjutkan kuliah bisa nanti dibantu pemerintah lagi, nilainya harus baik terus ya," katanya. Sementara itu, ibunda Nida, Fatimah, bersyukur putri keduanya bisa mendapat bantuan beasiswa Bidikmisi dari pemerintah. Sebab, ekonomi keluarganya tak mendukung untuk bisa membiayai putrinya kuliah. "Saya cuma ibu rumah tangga, suami saya kerja serabutan. Memang enggak sanggup, enggak ada uang untuk biaya kuliah," ujarnya.
Perjuangan Anak Buruh Serabutan Kejar Impian Jadi Pengacara Perjuangan Anak Buruh Serabutan Kejar Impian Jadi Pengacara Reviewed by Rizky on Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.