Arief Rachman: Apa Salah Anies Baswedan?

JAKARTA - Di antara nama menteri yang terkena reshuffle Kabinet Kerja adalah Anies Baswedan. Selama 20 bulan menjabat sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud), jabatan Anies cenderung aman dari isu reshuffle. Hari ini, Anies resmi digantikan Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Muhadjir Effendy. Sebelum melakukan serah terima jabatan dengan Muhadjir, Anies pun meluangkan waktu untuk berpamitan dengan ratusan pegawai Kemdikbud. Acara pamitan tersebut kian terasa mengharukan saat tokoh pendidikan, Arief Rachman menceritakan sosok Anies Baswedan. "Pertemuan saya dengan Anies Baswedan adalah pertemuan yang luar biasa. Ada satu ucapan Anies Baswedan yang saya ingat. Guru itu bisa diganti, pejabat bisa diganti. Orang yang menduduki posisi juga bisa diganti. Tetapi yang tidak bisa diganti adalah guru yang bekerja dengan hati," ujarnya dengan suara gemetar di Gedung A Kemdikbud, Jakarta, Rabu (27/7/2016). Saat Anies di-reshuffle, terbesit di benak Arief tentang apa kesalahan Anies Baswedan. Kendati demikian, dia mengimbau para hadirin untuk tidak mencari-cari kesalahan orang. "Kita sampai berkumpul seperti ini dan apa salah Pak Anies ini?" ucapnya. Arief mengungkapkan, kinerja seseorang baru bisa dinilai setelah dia sudah tidak menjabat suatu posisi. Baginya, Anies Baswedan menjadi salah satu sosok yang menanamkan pendidikan. "Pergantian itu harus diterima dengan lapang dada. Karena Pak Muhadjir sendiri tidak tahu kok beliau yang sekarang jadi menteri. Jawabnya satu, hanya Allah yang tahu," tuturnya. Arief Rachman pun yakin bahwa setelah ini Anies tetap bisa berkiprah di dunia pendidikan Tanah Air. Sebab, menurut dia perjuangan di bidang pendidikan adalah sepanjang masa. "Air mata boleh berderai, napas boleh sesak. Tapi langkah ke depan tidak boleh berhenti. Perang boleh kalah, tetapi perjuangan untuk pendidikan sepanjang masa," pungkasnya.

Source = Okezone