Banyak Tafsir, Terminologi Full Day School Masih Dikaji


Full day school atau sekolah sepanjang hari menimbulkan berbagai penafsiran di kalangan masyarakat luas. Padahal, konsep yang digagas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy itu pada dasarnya bertujuan untuk membentuk karakter anak bangsa.

Ketua Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Asianto Sinambela memaparkan, konsep full day school bukan berarti seharian belajar di sekolah. Oleh sebab itu, terminologi full day school akan dipertimbangkan kembali agar tidak menyebabkan berbagai persepsi di tengah masyarakat. "Sebenarnya ini merupakan implementasi dari nawacita ke delapan, yakni menyangkut karakter bangsa.

Terminologi yang tepat belum ditemukan. Perjalanan untuk gagasan ini masih panjang," ujarnya melalui sambungan telefon dalam Diskusi Redaksi Kebon Sirih (Redbons) Okezone, Selasa (16/8/2016). Gagasan full day school, lanjut dia, diharapkan mampu meningkatkan tanggung jawab sekolah dalam mendidik siswa.

Apalagi, saat ini para siswa mengalami berbagai tantangan di luar sekolah. "Wacana ini juga untuk mendapatkan masukan. Kritik dari masyarakat akan kami kaji dan dibicarakan dengan kementerian atau institusi terkait," ucapnya. Ke depan, proses implementasi full day school akan dilakukan melalui pilot project.

Hal ini dilakukan untuk pemetaan sekolah mana yang cocok dan tidak dengan full day school. "Tidak dilakukan di semua sekolah, ada pilot project dulu. Kami mapping sekolah mana yang memerlukan siswanya tinggal di sekolah lebih lama," tandasnya.
Banyak Tafsir, Terminologi Full Day School Masih Dikaji Banyak Tafsir, Terminologi Full Day School Masih Dikaji Reviewed by Rizky on Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.